Senin, 14 Februari 2011

hiv

Ketika kita mendengar sebuah kata HIV, kita semua akan langsung merasa banyak orang yang akan ketakutan dan mengalami kegelisahan. Tidak jarang bahwa munculnya mitos, persepsi atau anggapan yang salah mengenai HIV tidak banyak diketahui kebenarannya. Akibatnya muncullah persepsi yang salah tentang HIV.

Beberapa pakar Seksolog, menyatakan bahwa salah satu sebab dari penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah adanya hubungan intim tanpa menggunakan pengaman seperti halnya menggunakan kondom.

Apabila anda terinfeksi, maka secara pelan-pelan dan bertahap dapat Meleburkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anda akan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit. Walaupun begitu, orang yang terkena virus HIV masih dapat hidup normal.

Jika anda ingin mewaspadai dan lebih mengetahui semua hal yang berkaitan virus ini, sebaiknya Anda perlu untuk mengenali lima mitos HIV yang banyak menyesatkan masyarakat. Berikut adalah kelima mitos dan fakta yang sangat perlu Anda untuk ketahui:

Mitos 1: HIV sama dengan AIDS
Kebenarannya adalah, HIV tidak sama dengan AIDS. Penyakit HIV dapat mengakibatkan penyakit berikutnya yaitu AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Apabila ada seseorang yang memiliki sistem kekebalan yang semakin lama semakin menurun, maka ia rentan terkenal AIDS.

Sebaiknya perlu hati-hati juga dalam menggunakan obat-obatan agar mampu menunda atau bahkan mencegah HIV positif terserang AIDS

Mitos 2: Setia pada pasangan dijamin tidak terkena HIV
Kenyataannya virus HIV bisa juga diakibatkan oleh media lain seperti menggunakan jarum suntik sudah terinfeksi, transfusi darah dari darah yang sudah terinfeksi, melakukan hubungan seks oral, seks anal, dll. Sehingga, walaupun anda melakukan hubungan monogami tetap tidak bisa menghilangkan resiko terkena HIV.

Mitos 3: Orang dengan HIV tidak bisa mencium atau berbagi makanan
Penyakit HIV dapat menular melalui media seks tanpa menggunakan kondom, penggunaan jarum suntik yang terinfeksi, transfusi darah yang sudah terinfeksi, dan seks oral dan anal.

Ketika anda berciuman, itu tidak akan menularkan virus HIV. Tetapi dapat tertular jika salah satu mulut dari anda atau pasangan mengalami luka. Membagi makanan dan pinjam peralatan juga tidak membuat anda terkena virus HIV.

Mitos 4: Wanita yang terinfeksi HIV tidak bisa mempunyai anak
Seorang wanita yang tengah terinfeksi virus dari HIV selalu beranggapan bahwa akan menularkan virus tersebut pada bayi atau anaknya.

Dengan melakukan terapi antiretroviral, akan membuat penularan HIV dari ibu pada anak menjadi rendah. Hal ini dijelaskan oleh Rishma Dhillon Pai, seorang ginekolog. Ini akan membuat para wanita memiliki peluang untuk hamil walaupun mereka tetap terinfeksi HIV.

Apabila anda berharap buah hati Anda akan tercegah dari infeksi, maka anda perlu menggunakan obat seperti yang sudah dianjurkan oleh dokter. Bahkan jika muncul komplikasi, mungkin anda harus memilih untuk melakukan operasi caesar

Hal yang perlu di hindari adalah jangan melakukan pemberian ASI pada bayi atau anak, hal ini untuk meminimalkan penularan infeksi HIV dari ibu ke bayi.

Mitos 5: Anda tidak perlu kondom untuk melakukan oral seks
Perlu anda ketahui bahwa HIV bisa menular juga melalui oral seks. Mengapa? Jika semen dari pasangan yang mengidap HIV masuk ke dalam mulut Anda, sedangkan anda tengah mengalami gusi berdarah, maka anda akan memiliki dampak cukup besar terkena virus HIV ini.

Perlu di tekankan bahwa Anda juga dapat menularkan virus HIV anda kepada orang lain. Anda perlu untuk melakukan gaya hidup sehat untuk dapat memerangi penyakit HIV. Itu adalah poin penting dalam semua penyakit termasuk HIV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar